MUTU PROTEIN
Mutu
protein bahan makanan ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang di
kandungnya. Protein komplit atau protein dengan nilai biologi tinggi atau
bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial
dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan, yaitu semua protein
hewani kecuali gelatin, merupakan protein komplit. Protein tidak komplit atau
protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung
dalam jumlah yang kurang satu atau lebih asam amino esensial, yaitu sebagian
besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacang lain merupakan
protein tidak komplit. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk
memungkinkan pertumbuhan dinamakan “asam amino pembatas” (limiting amino acid).
Metionin merupakan asam amino pembatas kacang-kacangan dan lisin dari beras.
Campuran
dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit protein hewani ke protein
nabati akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relative rendah.
Penilaian
Mutu Protein
Mutu
protein dalam berbagai bahan makanan dapat diukur dengan beberapa cara:
1.
Nilai Biologic (NB)
Nilai
biologic (NB) makanan adalah jumlah nitrogen yang ditahan tubuh untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang berasal dari jumlah nitrogen yang di
absorpsi. Nilai biologic dinyatakan sebagai persen nitrogen yang diabsorpsi dan
yang ditahan tubuh.
NB
|
=
|
Nitrogen
ditahan
|
=
|
N
makanan – (N urin – N feses)
|
Nitrogen
diabsorpsi
|
N
makanan – N feses
|
Makanan
yang mempunyai nilai NB 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan jika
dimakan dalam jumlah cukup dan konsumsi energy mencukupi.
2.
Net protein utilization (NPU)
Net
protein utilization (NPU) adalah indeks mutu yang tidak saja memperhatikan
jumlah protein yang ditahan akan tetapi juga jumlah yang di cernakan.
NPU
= NB x koefisien cerna
3.
Protein efficiency ratio (PER)
Protein
efficiency ratio (PER) merupakan pengukuran mutu protein makanan yang di
tetapkan oleh kemampuan protein menghasilkan pertumbuhan pada tikus muda.
PER
|
=
|
Penambahan
Berat Badan (gram)
|
Konsumsi
Protein (gram)
|
PER
digunakan sebagai criteria mutu protein dalam memberi label makanan jadi.
4.
Skor kimia / Skor Asam Amino
Skor
Kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan asam
amino esensial dalam bahan makanan dengan kandungan asam amino esensial yang
sama dalam protein patokan / ideal, misalnya protein telur.
Skor
Kimia
|
=
|
mg
asam amino per gram protein yang diuji x 100
|
mg
asam amino yang sama per gram protein patokan
|
No comments:
Post a Comment